Annyeong Ha Shumnikka_Part. 2

nah, ini postingan keduanya. di postingan kedua ini kita akan membahas mengenai kehidupan dan juga pernikahan khas Korea. hmmm.... kira-kira tradisinya sama kayak kita yang ada di Indonesia atau ada perbedaannya, ya???

yak, LANJUT!!



Kehidupan:


Orang Korea cenderung menyukai anak laki-laki dari pada anak perempuan dan selalu percaya bahwa laki-laki lebih unggul dari perempuan. Selain itu Konfusianisme melarang perempuan untuk menjalankan banyak peran, hal yang tampaknya masih mendorong diskriminasi gender terhadap perempuan.

Walaupun perempuan di Korea sekarang ini banyak memainkan peran penting dalam setiap bagian kehidupan masyarakat, tapi mereka belum bisa menikmati status yang setara dengan laki2.

Nilai-nilai Konfusianisme juga tercermin melalui tempat duduk yang disediakan bagi orang tua. Sudah menjadi kebiasaan umum di Korea untuk mengosongkan tempat duduk dan menyediakannya bagi orang tua.

Orang Korea berusaha tidak merokok di depan orang yang lebih tua. Di meja makan mereka akan menunggu sampai orang yang lebih tua meraih sendok di meja. Ketika minum-minuman keras, mereka menghindarkan wajah agar tidak persis minum dihadapan wajah orang yang lebih tua dengan cara menggeser tubuh mereka sedikit kesamping.

Meskipun hormat kepada orang yang lebih tua merupakan adat istiadat yang baik, kadang-kadang timbul kesan bahwa orang yang lebih tua berusaha menguasai orang yang lebih muda. Dalam hal yang sama orang Korea juga terlalu banyak menekankan pada usia dan suasana resmi, sehingga menghalangi hubungan komunikasi setara yang bebas. Dalam tradisi Korea, tidak diperkenankan memanggil seorang yang lebih tua usianya walau cuma setahun, dengan panggilan namanya saja. harus dengan panggilan kakak (Hyeong/Uppa - laki2, Nuna/Onni - perempuan).

Di kantor juga kedudukan boss sangat dihormati. Jangan sekali-kali bertindak kurang ajar terhadap boss.

Kebanyakan generasi muda Korea sedikit-sedikit sudah bisa berbahasa Inggris. Orang Korea yang lahir dan besar di luar negeri dan kembali ke Korea biasanya kedudukan sosialnya dianggap lebih tinggi. Mereka biasa disebut sebagai kyopo.



Pernikahan:


Bagi orang Korea, menikah juga merupakan suatu kewajiban sosial. Tidak ada istilah emas kawin di pernikahan Korea.

Pesta biasa hanya mengundang tamu yang kalau dibandingkan dengan jumlah tamu yang biasa diundang di Indonesia sih, wah sedikit banget. Jumlah tamu 200 orang saja sudah lumayan gede. Biasanya sih tamu datang pake baju tradisional Hanbok.

Musim favorit bagi mereka untuk mengadakan pernikahan adalah musim semi. Karena pada saat musim semi yang banyak bunga dimana-mana, jadi kesannya romantis kali ya.

Prosesi pernikahannya seperti proses pernikahan tradisional yang bagi saya prosesi pernikahan tradisional apapun sangat melelahkan. Ada acara datang membawa hantaran, saling memberi teh, memberi penghormatan kepada para anggota keluarga senior.

1 komentar:



Sunshine mengatakan...

hmmm......

Posting Komentar